Rabu, 16 Desember 2020

#55 Tanggung jawab pesilat

 

(sebelumnya #54)

 

Di rumah, aku meminta pendapat pada ayah dan ibu tentang kemungkinan sekolah kami diserang geng lain tersebut. Agar ayah dan ibu lebih memahami permasalahannya, aku menceritakan tentang pemimpin geng SMA kami dan hubungan antar geng. Termasuk cerita tentang geng Agus dan permintaan pemimpin geng SMA kami agar aku menggantikannya. Aku menceritakan secara urut kejadian-kejadian yang terkait, mulai dari geng Agus menghajar aku dulu sampai dengan permintaan geng Agus di sekolah tadi. Ayah hanya diam mendengarkan. Aku khawatir ayah marah karena aku terlibat permasalahan geng.

“Bagaimana ini Yah?”, tanya ibu yang kelihatan sedih atau khawatir.

“Kamu masih suka dan semangat belajar silat?”, tanya ayah tiba-tiba setelah beberapa saat terdiam.

Selasa, 10 Maret 2020

#54 Dimintai tolong Agus



Suatu hari ketika aku dan Bunga naik angkutan umum kembali dari bermain di kota, kami melihat Agus dan teman-temannya berdiri di pinggir jalan berhadapan dengan sekelompok orang. Sepertinya Agus dan teman-temannya dihadang sekelompok orang tersebut. Dari sekelompok orang tersebut, aku ingat beberapa wajah adalah orang yang mengeroyokku dan Bunga di depan sekolah waktu itu.
“Bukankah itu Agus dan teman-teman sedang dihadang geng yang menyerang kita dulu?”, tanyaku memberitahu Bunga. “Ayo kita tolong”, lanjutku yang bersiap untuk turun dari angkutan umum.

Kamis, 27 Februari 2020

#53 Dihadang musuh Bunga



Suatu hari ketika aku dan Bunga berjalan habis bermain di sekitar kota, tiba-tiba ada lima orang murid SMA yang menghadang kami.
“Wah tidak disangka bisa bertemu disini. Masih ingat aku?”, tanya salah satu cowok yang berbadan gagah dan berwajah tampan.
“Siapa ya?”, jawab Bunga agak ketus sambil mendekat ke aku dan memegang lenganku.
“Jangan pura-pura lupa. Kamu dulu yang menghajarku dan membuatku dikeluarkan dari SMA 1”, kata cowok tersebut dengan nada kesal. Sepertinya dia adalah cowok yang diceritakan Bunga dalam kasusnya.
“Terus kenapa? Mau balas dendam? Ayo maju, dasar cowok pengecut”, tanya Bunga kesal sambil melepaskan tanganku dan bersiap. Aku heran kenapa Bunga seakan berusaha memancing kemarahan cowok tersebut.

Selasa, 11 Februari 2020

#52 Tantangan 3 kali kena selesai



Setelah sekitar 2 minggu melawan ayah, akhirnya aku bisa mengalahkan jurus ketiga (jurus C) dengan jurus keempat (jurus D). Aku sempat bertukar jurus dengan ayah karena sampai 10 kali bertanding, aku belum juga bisa mengalahkan jurus ketiga (jurus C). Setelah bertukar jurus ternyata aku tetap tidak bisa mengalahkan ayah yang memakai jurus keempat (jurus D) sehingga aku kembali bertukar jurus dengan ayah dan akhirnya bisa mengalahkan jurus ketiga (jurus C) dengan jurus keempat (jurus D).
Kemudian tantangan 3 kali kena lanjut untuk mengalahkan jurus keempat (jurus D). Aku memakai jurus kelima (jurus E). Setelah 10 kali bertanding dengan ayah belum bisa mengalahkan jurus keempat (jurus D), akhirnya aku bertukar jurus dengan ayah. Setelah bertukar jurus akhirnya aku bisa mengalahkan jurus kelima (jurus E) dengan jurus keempat (jurus D).
(penyadur: untuk lebih mudahnya, kita sebut saja jurus yang dipakai Arya untuk melawan jurus D tersebut adalah jurus E)

Senin, 27 Januari 2020

#51 Berenang bersama



SMA kami tidak punya kolam renang dan tidak ada klub renang. Mungkin ada murid-murid yang suka (hobi) renang tapi tidak sampai mendirikan klub renang. Jadi aku dan Bunga belum pernah mencoba kegiatan renang bersama. Suatu hari ketika kami naik angkutan umum dan melewati kolam renang kota, aku mengajak Bunga untuk berenang bersama.
“Ayo kita ke kolam renang”, ajakku.
“Kamu mau lihat cewek-cewek berbaju renang ya?”, tanya Bunga menggodaku.
“Kalo begitu ngapain aku ngajak kamu?”, sanggahku.
“Berarti kamu pingin lihat aku pakai baju renang ya?”, tanya Bunga masih menggodaku.

Selasa, 14 Januari 2020

#50 Berkeliling kota



Hari berikutnya sepulang sekolah, setelah bertemu di halaman sekolah kami pergi berdua naik angkutan umum. Kami sepakati memilih angkutan umum yang arahnya bukan ke arah rumahku maupun ke arah rumah Bunga. Sepanjang perjalanan kami berusaha memperhatikan keadaan sekitar kota jika ada yang menarik. Bunga sudah membawa peta kota kami dan menandai jalan yang telah kami lewati. Aku berusaha menginagt-ingat dan mencatat hal-hal yang mungkin menarik untuk didatangi yang kami lihat sepanjang perjalanan angkutan umum tersebut. Walaupun telah melihat hal yang menarik, kami sepakati hari ini hanya untuk dicatat dulu, tidak langsung berhenti dan turun dari angkutan umum. Setelah angkutan umum berhenti diujung rutenya, kami berganti angkutan umum arah lain. Setelah mencoba beberapa rute angkutan umum, akhirnya kami berpisah naik angkutan umum ke arah rumah masing-masing karena hari sudah sore. Bunga berpesan agar tetap memperhatikan sekitar, mungkin ada hal menarik di rute yang menuju rumah kami masing-masing.

Selasa, 07 Januari 2020

#49 Mengamati murid-murid kelas 1



Semenjak menceritakan kasusnya, Bunga jadi lebih terbuka denganku. Sehingga obrolan kami jadi lebih beragam (banyak hal). Agar lebih banyak yang bisa diobrolkan dengan Bunga dan agar bisa nyambung obrolannya, aku mulai memperhatikan hal-hal yang sedang terjadi/ sedang tren saat ini (happening/trending) dengan menonton televisi dan mendengarkan radio.
“Tumben kamu jadi sering nonton TV?”, tanya ibu sambil tersenyum.
“Iya bu”, jawabku pendek.
“Radio yang disitu dimana?’, tanya ayah suatu hari.
“Di kamarku Yah”, jawabku pendek.
“Sekarang Arya jadi sering nonton TV dan mendengarkan radio Yah”, kata ibu pada ayah sambil tersenyum melirikku.

Kamis, 02 Januari 2020

The 5th year...

setelah target selesai di tahun 2018 tidak tercapai,
kemudian target selesai di tahun 2019 juga tidak tercapai,
sekarang sudah masuk tahun 2020, semoga tahun ini lebih lancar. aamiin.