Setelah sekitar 2 minggu melawan ayah, akhirnya aku bisa mengalahkan jurus
ketiga (jurus C) dengan jurus keempat (jurus D). Aku sempat bertukar jurus
dengan ayah karena sampai 10 kali bertanding, aku belum juga bisa mengalahkan
jurus ketiga (jurus C). Setelah bertukar jurus ternyata aku tetap tidak bisa
mengalahkan ayah yang memakai jurus keempat (jurus D) sehingga aku kembali
bertukar jurus dengan ayah dan akhirnya bisa mengalahkan jurus ketiga (jurus C)
dengan jurus keempat (jurus D).
Kemudian tantangan 3 kali kena lanjut untuk mengalahkan jurus keempat (jurus
D). Aku memakai jurus kelima (jurus E). Setelah 10 kali bertanding dengan ayah belum
bisa mengalahkan jurus keempat (jurus D), akhirnya aku bertukar jurus dengan
ayah. Setelah bertukar jurus akhirnya aku bisa mengalahkan jurus kelima (jurus
E) dengan jurus keempat (jurus D).
(penyadur: untuk lebih mudahnya,
kita sebut saja jurus yang dipakai Arya untuk melawan jurus D tersebut adalah
jurus E)
Jurus sulit yang panjang sudah tidak ada lagi, maka aku bertanya kepada
ayah tentang latihan selanjutnya setelah latihan 3 kali kena ini.
“Yah, jurus yang sulit sudah dipakai semua, latihan selanjutnya
bagaimana?”, tanyaku menagih janji ayah tentang latihan selanjutnya.
“Sebelum lanjut ke latihan yang baru, kita selesaikan dulu tantangan 3
kali kena ini, dengan mengadu jurus yang belum diadu”, kata ayah. “Jadi setiap
jurus dari jurus pertama sampai kelima (jurus A, B, C, D, E) saling kita
pertandingkan semua, agar kita tahu urutan kehebatan jurusnya”, lanjut ayah.
Jurus yang sudah diadu adalah jurus pertama (jurus A) dengan jurus kedua
(jurus B), jurus kedua (jurus B) dengan jurus ketiga (jurus C), jurus ketiga
(jurus C) dengan jurus keempat (jurus D) dan jurus keempat (jurus D) dengan
jurus kelima (jurus E). Sehingga jurus yang belum diadu adalah jurus pertama
(jurus A) dengan jurus ketiga (jurus C), keempat (jurus D) dan kelima (jurus
E), kemudian jurus kedua (jurus B) dengan jurus keempat (jurus D) dan kelima
(jurus E), serta jurus ketiga (jurus C) dengan jurus kelima (jurus E). Tantangannya
masih sama dengan sebelumnya yaitu aku harus bisa mengalahkan ayah dengan jurus
yang kupilih. Jika setelah 10 kali bertanding belum bisa mengalahkan ayah, maka
kami bertukar jurus. Akhirnya setelah aku berhasil mengalahkan ayah dengan
mengadu semua jurus pertama sampai kelima (jurus A, B, C, D, E) didapatkan
kesimpulan urutan jurus dari yang lebih hebat adalah jurus keempat, ketiga,
kelima, kedua lalu pertama (jurus D, C, E, B, A).
Seperti janjinya, ayah menjelaskan latihan selanjutnya. Ternyata latihan
selanjutnya masih sama yaitu tantangan 3 kali kena. Sebagaimana tantangan 3
kali kena sebelumnya, aku harus bisa mengenai ayah 3 kali lebih dulu sebelum
ayah mengenaiku 3 kali. Jurus yang dipakai adalah bebas namun tidak boleh
memakai jurus yang sudah dipakai di tantangan 3 kali kena sebelumnya (jurus A,
B, C, D, E). Cara pemakaian jurusnya juga bebas, bisa hanya dengan satu jurus,
atau bisa dengan menggabung atau mencampur beberapa jurus atau semua jurus.
Jadi, mirip seperti tantangan 10 menit dulu, namun tidak dibatasi waktu hanya
dibatasi jumlah serangan yang kena yaitu 3 kali kena. Inilah yang dimaksud ayah
bahwa tantangan selanjutnya adalah untuk melatih penguasaan jurus-jurus yang
belum dipakai di tantangan 3 kali kena sebelumnya.
“Yah, dalam tantangan 3 kali kena sebelumnya, jurus yang kupakai dan jurus
yang dipakai ayah kan beda, sehingga aku ada kemungkinan menang. Kalau ini kan
jurus yang dipakai, meskipun banyak, secara keseluruhan sama. Apakah aku ada
kemungkinan untuk bisa menang?”, tanyaku.
“Itulah intinya tantangan ini. Selain untuk melatih penguasaan jurus, juga
untuk melatih pertarungan sebenarnya. Kalau dalam tantangan 3 kali kena
sebelumnya, jurus yang kamu pakai dan jurus yang ayah pakai kan berbeda,
sehingga kemenanganmu lebih ditentukan karena jurus yang kamu pakai yang lebih
hebat daripada jurus yang ayah pakai. Dalam tantangan ini, karena secara
keseluruhan jurusnya sama, maka kamu harus benar-benar menguasai jurus tersebut
dan bisa menggunakannya dalam pertarungan”, jawab ayah panjang.
“Ayah kan lebih berpengalaman dan lebih tinggi penguasaan jurusnya,
bagaimana mungkin aku bisa menang?”, tanyaku kembali.
“Tantangannya adalah untuk mengenai ayah 3 kali lebih dulu, bukan untuk
menang melawan ayah. Seperti ketika kamu mengalahkan ayah dalam tantangan 10
menit”, jawab ayah.
“Dalam tantangan 10 menit, aku bisa mengenai ayah sekali karena aku terus
menyerang ayah tanpa henti dengan rangkaian jurus (A) yang jurusnya terus
bersambung sehingga ayah tidak sempat mengubah jurus atau gerakan sehingga
akhirnya kena”, kataku. “Tapi aku kan tidak bisa melakukan seperti itu sampai 3
kali kena. Pasti ada saat untuk mengatur nafas. Seperti dalam tantangan 3 kali
kena kemarin Yah”, lanjutku.
“Kalau ayah jelaskan lebih lanjut, bukan tantangan lagi namanya”, jawab
ayah sambil tersenyum. Akupun tidak bertanya lagi kepada ayah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar