Selasa, 11 Februari 2020

#52 Tantangan 3 kali kena selesai



Setelah sekitar 2 minggu melawan ayah, akhirnya aku bisa mengalahkan jurus ketiga (jurus C) dengan jurus keempat (jurus D). Aku sempat bertukar jurus dengan ayah karena sampai 10 kali bertanding, aku belum juga bisa mengalahkan jurus ketiga (jurus C). Setelah bertukar jurus ternyata aku tetap tidak bisa mengalahkan ayah yang memakai jurus keempat (jurus D) sehingga aku kembali bertukar jurus dengan ayah dan akhirnya bisa mengalahkan jurus ketiga (jurus C) dengan jurus keempat (jurus D).
Kemudian tantangan 3 kali kena lanjut untuk mengalahkan jurus keempat (jurus D). Aku memakai jurus kelima (jurus E). Setelah 10 kali bertanding dengan ayah belum bisa mengalahkan jurus keempat (jurus D), akhirnya aku bertukar jurus dengan ayah. Setelah bertukar jurus akhirnya aku bisa mengalahkan jurus kelima (jurus E) dengan jurus keempat (jurus D).
(penyadur: untuk lebih mudahnya, kita sebut saja jurus yang dipakai Arya untuk melawan jurus D tersebut adalah jurus E)

Jurus sulit yang panjang sudah tidak ada lagi, maka aku bertanya kepada ayah tentang latihan selanjutnya setelah latihan 3 kali kena ini.
“Yah, jurus yang sulit sudah dipakai semua, latihan selanjutnya bagaimana?”, tanyaku menagih janji ayah tentang latihan selanjutnya.
“Sebelum lanjut ke latihan yang baru, kita selesaikan dulu tantangan 3 kali kena ini, dengan mengadu jurus yang belum diadu”, kata ayah. “Jadi setiap jurus dari jurus pertama sampai kelima (jurus A, B, C, D, E) saling kita pertandingkan semua, agar kita tahu urutan kehebatan jurusnya”, lanjut ayah.
Jurus yang sudah diadu adalah jurus pertama (jurus A) dengan jurus kedua (jurus B), jurus kedua (jurus B) dengan jurus ketiga (jurus C), jurus ketiga (jurus C) dengan jurus keempat (jurus D) dan jurus keempat (jurus D) dengan jurus kelima (jurus E). Sehingga jurus yang belum diadu adalah jurus pertama (jurus A) dengan jurus ketiga (jurus C), keempat (jurus D) dan kelima (jurus E), kemudian jurus kedua (jurus B) dengan jurus keempat (jurus D) dan kelima (jurus E), serta jurus ketiga (jurus C) dengan jurus kelima (jurus E). Tantangannya masih sama dengan sebelumnya yaitu aku harus bisa mengalahkan ayah dengan jurus yang kupilih. Jika setelah 10 kali bertanding belum bisa mengalahkan ayah, maka kami bertukar jurus. Akhirnya setelah aku berhasil mengalahkan ayah dengan mengadu semua jurus pertama sampai kelima (jurus A, B, C, D, E) didapatkan kesimpulan urutan jurus dari yang lebih hebat adalah jurus keempat, ketiga, kelima, kedua lalu pertama (jurus D, C, E, B, A).
Seperti janjinya, ayah menjelaskan latihan selanjutnya. Ternyata latihan selanjutnya masih sama yaitu tantangan 3 kali kena. Sebagaimana tantangan 3 kali kena sebelumnya, aku harus bisa mengenai ayah 3 kali lebih dulu sebelum ayah mengenaiku 3 kali. Jurus yang dipakai adalah bebas namun tidak boleh memakai jurus yang sudah dipakai di tantangan 3 kali kena sebelumnya (jurus A, B, C, D, E). Cara pemakaian jurusnya juga bebas, bisa hanya dengan satu jurus, atau bisa dengan menggabung atau mencampur beberapa jurus atau semua jurus. Jadi, mirip seperti tantangan 10 menit dulu, namun tidak dibatasi waktu hanya dibatasi jumlah serangan yang kena yaitu 3 kali kena. Inilah yang dimaksud ayah bahwa tantangan selanjutnya adalah untuk melatih penguasaan jurus-jurus yang belum dipakai di tantangan 3 kali kena sebelumnya.
“Yah, dalam tantangan 3 kali kena sebelumnya, jurus yang kupakai dan jurus yang dipakai ayah kan beda, sehingga aku ada kemungkinan menang. Kalau ini kan jurus yang dipakai, meskipun banyak, secara keseluruhan sama. Apakah aku ada kemungkinan untuk bisa menang?”, tanyaku.
“Itulah intinya tantangan ini. Selain untuk melatih penguasaan jurus, juga untuk melatih pertarungan sebenarnya. Kalau dalam tantangan 3 kali kena sebelumnya, jurus yang kamu pakai dan jurus yang ayah pakai kan berbeda, sehingga kemenanganmu lebih ditentukan karena jurus yang kamu pakai yang lebih hebat daripada jurus yang ayah pakai. Dalam tantangan ini, karena secara keseluruhan jurusnya sama, maka kamu harus benar-benar menguasai jurus tersebut dan bisa menggunakannya dalam pertarungan”, jawab ayah panjang.
“Ayah kan lebih berpengalaman dan lebih tinggi penguasaan jurusnya, bagaimana mungkin aku bisa menang?”, tanyaku kembali.
“Tantangannya adalah untuk mengenai ayah 3 kali lebih dulu, bukan untuk menang melawan ayah. Seperti ketika kamu mengalahkan ayah dalam tantangan 10 menit”, jawab ayah.
“Dalam tantangan 10 menit, aku bisa mengenai ayah sekali karena aku terus menyerang ayah tanpa henti dengan rangkaian jurus (A) yang jurusnya terus bersambung sehingga ayah tidak sempat mengubah jurus atau gerakan sehingga akhirnya kena”, kataku. “Tapi aku kan tidak bisa melakukan seperti itu sampai 3 kali kena. Pasti ada saat untuk mengatur nafas. Seperti dalam tantangan 3 kali kena kemarin Yah”, lanjutku.
“Kalau ayah jelaskan lebih lanjut, bukan tantangan lagi namanya”, jawab ayah sambil tersenyum. Akupun tidak bertanya lagi kepada ayah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar