Rabu, 26 Oktober 2016

#22 H-1 sebelum Duel




Keesokan harinya ketika berlatih tanding dengan ayah, aku berusaha lebih tepat dalam memperkirakan gerakan ayah. Aku juga berusaha mengkombinasikan beberapa jurus agar lebih sulit diperkirakan oleh ayah. Namun sampai 10 menit lebih aku tetap belum berhasil mengenai ayah. Sedangkan dalam bertahan aku sudah ada peningkatan karena aku terkena serangan ayah dalam waktu yang lebih lama dibanding kemarin walaupun masih kurang dari 10 menit.

Di sekolah ketika istirahat aku hanya di kelas memikirkan pertarunganku dengan ayah tadi. Tiba-tiba Andi mengajak ngobrol aku. Dia bertanya serius apakah aku sudah tidak berminat dengat bola basket. Aku diam saja. Andi lalu menceritakan bahwa yang datang latihan semakin berkurang. Ketika dia bertanya kepada kakak kelas, dijawab bahwa memang begitulah klub bola basket SMA kita. Setelah lomba bola basket antar SMA akan kelihatan mana murid-murid yang tetap semangat karena memang hobi bola basket dan mana yang cuma semangat ketika ada lomba bola basket yang ditonton banyak orang.
“Kamu tidak bersemangat karena sudah tidak ditonton Mawar lagi ya?”, tanya Andi sambil memegang bahuku. Dia memegang di bagian yang terkena serangan ayah tadi pagi sehingga aku merasa sakit.
“Aduh”, seruku pelan secara spontan. Andi terkejut dan heran karena dia hanya menyentuh pelan kenapa aku kesakitan.
“Kenapa bahumu?”, tanya Andi sambil berusaha melihat bahuku.
“Sakit karena berkelahi”, jawabku berusaha tidak berbohong. Andi terkejut dan terdiam. Dia seakan mau bertanya tapi tidak berani.
“Aku menantang Agus dan teman-temannya berkelahi satu lawan satu. Tolong jangan bilang siapa-siapa ya”, kataku menjelaskan. Andi hanya mengangguk dan tidak bertanya lagi sehingga aku pun tidak menjelaskan lebih lanjut. Setidaknya penjelasan singkatku tersebut sudah sesuai jika nantinya Mawar atau temannya menyebarkan berita yang mereka dengar di kantin.
Pulang sekolah aku langsung pulang ke rumah. Karena kemarin tidak menemukan Bunga maka hari ini aku tidak lagi mencarinya. Setelah penjelasanku tadi, Andi juga sudah memaklumi kenapa aku langsung pulang dan tidak datang ke latihan bola basket.
Sore harinya kembali aku berlatih tanding dengan ibu. Seperti kemarin, ibu tidak menyerang balik. Dan seperti kemarin juga, sampai selesai latihan aku belum berhasil mengenai ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar