Jumat, 02 September 2016

#20 Permintaan latihan khusus

(sebelumnya #19)


Di rumah aku menceritakan pada Ayah dan Ibu bahwa aku sudah menantang Agus dan temannya untuk duel dan kami sudah berjanji untuk duel 3 hari lagi sepulang sekolah. Aku meminta pada ayah untuk melatihku secara khusus dalam rangka menghadapi Agus dan temannya, terutama temannya yang mengalahkan aku waktu itu.
Ayah menjelaskan bahwa latihan selama liburan kemarin sudah dipersiapkan untuk menghadapi Agus dan temannya. Ketika latihan aku sudah ditanya Ayah tentang gerakan silat temannya Agus, tetapi aku hanya hanya ingat gerakan terakhir yang membuatku kalah yaitu tusukan ke ulu hati dan tendangan ke kepala. Berdasarkan gerakan itu saja, Ayah tidak bisa memastikan jurus apa yang dipakai temannya Agus. Ayah juga bertanya tentang kuda-kuda (stance) temannya Agus kemudian aku memperagakan kuda-kuda (stance) temannya Agus. Ayah mengatakan bahwa jurus-jurus yang dia ketahui memakai kuda-kuda (stance) seperti itu tidak ada yang mempunyai gerakan menusuk ke ulu hati. Berdasarkan ceritaku, kemungkinan temannya Agus mengubah jurus ditengah pertarungan sehingga kuda-kuda (stance) yang dia tunjukkan di awal pertarungan bukanlah kuda-kuda (stance) dari jurus yang berhasil mengalahkanku. Karena tidak tahu secara pasti jurus yang dipakai temannya Agus jadi latihan selama liburan kemarin tidak memfokuskan pada bagaimana menghadapi jurus lawan tetapi lebih memperkuat dan memperlancar jurus kita sendiri sehingga latihannya tidak jauh berbeda dengan latihan rutin seperti biasanya.

Kuda-kuda (martial art stance atau stance) adalah posisi tubuh dalam keadaan siap untuk bertarung atau siap untuk mengeluarkan jurus. Dalam olahraga, untuk mendapatkan gerakan paling tepat (optimal) perlu adanya sikap awal atau persiapan atau ancang-ancang sebelum bergerak seperti ancang-ancang sebelum lari, sebelum melempar, sebelum memukul, dan sebagainya. Kuda-kuda dalam ilmu silat seperti ancang-ancang sebelum melakukan gerakan, tetapi kemungkinan gerakannya lebih dari satu gerakan. Dari kuda-kuda yang dipakai dapat ditebak kemungkinan gerakan yang akan dilakukan misalnya tangan yang menggenggam menunjukkan serangan berupa pukulan (tonjokkan). Beberapa jurus (gerakan silat) mempunyai kuda-kuda yang khusus (unik atau beda dengan kuda-kuda pada umumnya) sehingga dari kuda-kuda dapat langsung diketahui jurus yang dipakai. Contoh mudah untuk memahami kuda-kuda adalah kuda-kuda dalam tinju (boxing stance) dimana dari kuda-kuda tersebut petinju bisa melakukan beberapa macam serangan maupun bertahan dan dari kuda-kuda tersebut orang langsung tahu bahwa itu adalah kuda-kuda untuk gerakan tinju.
(penyadur: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kuda-kuda adalah sikap siaga (dalam bela diri) dengan posisi kaki dan tubuh yang siap menerima serangan. Sebagaimana namanya kuda-kuda (stance) lebih menitikberatkan pada permasalahan cara berdiri, sedangkan yang dimaksud dalam cerita ini sepertinya bukan hanya tentang cara berdiri. Namun karena tidak ada istilah lain yang lebih pas maka untuk penulisan ini istilah yang dipakai juga kuda-kuda).
Ayah juga menjelaskan bahwa duel ataupun pertarungan bisa terjadi kapan saja dimana saja, jadi kita harus selalu siap setiap saat. Tidak ada persiapan khusus sebelumnya, walaupun mungkin kadang ada waktu menunggu seperti duelku nanti. Untuk duel walaupun kita bisa menolak, tapi jika menolak hanya karena belum siap atau alasan lain yang tidak dapat diterima maka akan mempengaruhi nama kita di dunia persilatan.
Dunia silat atau dunia persilatan (martial art world) adalah kumpulan atau lingkungan orang-orang yang berlatih silat atau beladiri (martial art) dan melakukan pertarungan mengadu ilmu silat. Ketika kita berlatih ilmu silat kemudian bertarung dengan pesilat lain untuk mengadu ilmu silat maka kita masuk ke dunia silat dimana akibatnya akan ada pesilat-pesilat lain yang ingin mengadu ilmu silat dengan kita.
(penyadur: istilah dunia biasa dipakai dalam bahasa Indonesia untuk menunjukkan lingkungan yang berbeda. Misalnya orang miskin dunianya berbeda dengan dunia orang kaya. Walaupun sama-sama tinggal di suatu daerah, yang dilakukan orang miskin, yang dipikirkan, tempat berkumpul dan sebagainya berbeda dengan orang kaya, makanya disebut dunia yang berbeda. Oleh karena itu istilah yang dipakai dalam penulisan ini adalah dunia silat atau dunia persilatan)
“Baiklah, mulai besok pagi latihannya akan Ayah ubah agar kamu lebih siap menghadapi duel mu”, kata Ayah seakan mau menghiburku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar