Kamis, 24 Maret 2016

#9 Latihan persiapan perlombaan

(sebelumnya #8)


Hari selanjutnya latihan klub bola basket difokuskan untuk persiapan sebelum lomba bola basket antar SMA. Setelah latihan pemanasan, yang berlatih tanding adalah 10 orang yang telah terpilih kemarin. Yang lain hanya menonton. Agus tidak datang pada latihan hari itu. Sebelum latihan tanding, bapak guru menjelaskan lagi secara singkat macam-macam teknik bertahan dan menyerang. Dari 10 orang tersebut hanya aku yang belum terbiasa berlatih tanding jadi belum begitu paham dengan teknik-teknik yang dijelaskan bapak guru.
Karena tujuan utama latihan adalah untuk persiapan lomba bola basket antar SMA, maka pembagian tim dalam latih tanding ini adalah 5 orang tim inti yang telah dipilih secara langsung kemarin melawan 5 orang tim cadangan yang dipilih melalui latih tanding kemarin. Walaupun secara kemampuan sudah jelas tidak imbang, tapi bapak guru meminta kami bermain sungguh-sungguh untuk meningkatkan kekompakan tim inti dan pendalaman teknik menyerang maupun teknik bertahan. Berdasarkan latih tanding kemarin, aku ditunjuk sebagai point guard dalam latih tanding kali ini. Sedangkan yang mendapat posisi point guard pada tim inti adalah ketua klub bola basket kami bernama Anton, sehingga aku jadi sering berhadapan dengan Anton. Dibandingkan dengan Agus, gerakan Anton lebih cepat. Selain itu, kekuatan tim inti sepertinya memang pada kerjasama (koordinasi) antar pemain, bukan hanya kemampuan individu. Jadi seakan-akan aku tidak sempat berhadapan 1 lawan 1 dengan Anton. Ketika aku yang membawa bola dan dihadang Anton, aku seakan sudah berhasil melewati Anton tapi ternyata malah dihadang anggota tim inti lain. Seakan-akan Anton sengaja menggiringku ke arah tersebut. Sebelum aku terdesak mau tidak mau bola harus kuoperkan ke orang lain. Sebaliknya, ketika Anton yang membawa bola, aku belum sempat menghadangnya bola sudah dioperkan ke anggota tim inti yang lain. Bahkan ketika aku sudah dekat, Anton masih sempat mengoperkan bola ke samping atau ke belakang yang tidak terjangkau tanganku sehingga aku tidak bisa memotong operan bolanya. Kecepatan penglihatanku sempat melihat pergerakan Anton dan posisi anggota tim inti yang akan dioperi bola namun tanganku tidak sampai dalam menggapai bola yang dioperkan, malah mengenai tangan Anton dan menjadi pelanggaran (foul). Aku jadi penasaran mengapa aku tidak berhasil menghadang Anton. Berdasarkan pengamatanku, tinggi badan Anton dan jangkauan tangan Anton hampir sama denganku, jadi menurutku bukan karena perbedaan fisik badan. Aku juga yakin masih bisa menandingi kecepatan gerakan Anton, jadi menurutku bukan karena perbedaan kecepatan gerak. Aku beberapa kali terkecoh dengan gerakan fake (gerakan mengecoh) Anton, tapi dengan kecepatan penglihatanku dan kecepatanku bereaksi, aku bisa langsung mengubah gerakanku. Namun sepertinya perbedaan yang cuma sesaat tersebut digunakan dengan cepat dan tepat oleh Anton untuk mengoper bola sehingga seakan-akan tanganku tidak dapat menjangkaunya. Akhirnya aku menyadari bahwa penyebab Anton selalu berhasil melewatiku adalah karena perbedaan kemampuan dan pengalaman bermain bola basket.
Kalau dalam latihan-latihan sebelumnya, anggota klub yang berlatih tanding berjumlah lebih dari 10 orang sehingga ada pemain cadangan yang menggantikan jika ada anggota klub yang ingin istirahat ketika berlatih tanding. Namun pada latih tanding kali ini karena hanya dilakukan oleh 10 orang yang terpilih, maka tidak ada pemain yang menggantikan. Sehingga ketika ada pemain yang sudah merasa capek, latih tanding dihentikan. Lagipula kami harus menjaga kondisi untuk lomba bola basket antar SMA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar