Hari itu aku lebih dulu sampai di taman kota, Bunga belum datang. Hari itu
aku mencoba mengikuti saran ibu untuk punya ide dan mengajak lebih dulu. Aku
membeli es krim 2 buah. Ketika Bunga datang, kukasih 1 es krim buat dia sambil
berkata, “hari ini kita tidak usah bermain di taman kota, ayo kita jalan kaki
menyusuri jalan itu (boulevard)”.
Bunga hanya tersenyum, menerima esnya dan mengikuti berjalan di
sampingku. Kami berjalan di bawah naungan rindangnya pohon di sepanjang jalan,
sambil melihat indahnya taman dan bunga di sepanjang jalan. Walaupun sering
melihat ketika melewati jalan ini, namun jika dilihat dari dekat dengan
berjalan kaki, terlihat lebih bagus.
“Kita mau kemana?”, tanya Bunga sambil memakan es krimnya.
“Tidak tahu. Asal jalan saja. Barangkali nanti menemukan hal yang
menarik”, jawabku enteng. Karena sepanjang jalan adalah pertokoan, maka aku
mencoba bertanya pada Bunga apakah ingin masuk ke toko dan melihat-lihat.
“Itu ada toko pakaian, mau lihat-lihat? Cewek biasanya suka lihat-lihat baju”,
tanyaku sambil sok tahu.
“Tidak”, jawab Bunga pendek.
“Itu ada toko buku, mau lihat-lihat buku cerita atau komik terbaru?”,
tanyaku lagi.
“Tidak”, jawab Bunga lagi.
“Itu ada toko kaset, mau lihat-lihat lagu-lagu baru?”, tanyaku lagi.
Lagi-lagi Bunga menjawab tidak.
“Ada apa denganmu, tiba-tiba mengajak ke toko pakaian, toko buku dan toko
kaset?”, tanya Bunga seakan curiga.
“Gak ada apa-apa. Ini tadi spontan saja ngajak jalan ke arah sini,
ternyata adanya hanya pertokoan”, kataku. “Lalu kukira kamu tertarik ke toko
pakaian atau toko buku atau toko kaset, makanya aku tawari”, jawabku polos.
“Tapi apakah kamu tertarik?”, tanya Bunga.
“Mmm...”, aku bingung mau menjawab apa. Belum sempat aku menjawab, Bunga
sudah menceramahiku.
“Kamu sendiri tidak tertarik, kenapa ngajak aku. Kalau aku ngajak kamu kan
hal-hal yang menurutku menarik yang kira-kira kamu juga tertarik, jadi bisa
kita nikmati bersama”, kata Bunga. “Padahal aku tadi sudah sempat kagum kamu
punya ide ajak jalan di sepanjang jalan ini. Walaupun cuma jalan kaki tapi bisa
kita nikmati”, lanjut Bunga seakan ada nada kecewa.
“Lalu kita kemana dong? Apa kembali ke taman kota?”, tanyaku polos.
“Kita pulang aja”, jawab Bunga sambil menuju angkutan umum yang ke arah
rumahnya.
“Besok ketemu lagi di taman kota?”, tanyaku cepat-cepat sebelum dia naik
angkutan umum.
“Gak usah”, jawab Bunga pendek.
“Kita ketemu di sekolah?”, tanyaku yang tidak sempat dijawab oleh Bunga
karena sudah naik angkutan umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar