Rabu, 16 November 2022

#60 Mengontrol perasaan

 (sebelumnya #59)

 

Di rumah aku merenungkan apa yang terjadi denganku. Hampir setiap saat aku terkenang Bunga, sehingga aku jadi kurang fokus pada latihanku. Apakah ini yang dinamakan kangen? Kemudian aku bertanya pada ibu tentang perasaan yang kualami.

“Itu berarti kamu kangen Bunga”, jawab ibu sambil tersenyum.

“Apakah berarti aku jatuh cinta pada Bunga, Bu?”, tanyaku lebih lanjut.

“Kamu sendiri yang bisa memastikan karena hanya kamu yang paling paham dengan perasaanmu sendiri”, jawab ibu. “Dulu kan pernah ibu kasih tahu pertanyaan-pertanyaan untuk menguji perasaan, maka coba kamu renungkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut”, lanjut ibu.

#59 Kangen Bunga?

 (sebelumnya #58)

 

Akhirnya tiba masa ujian semester ganjil (semester tiga atau semester pertama kelas dua). Selama ujian semester ganjil aku tidak bermain bersama Bunga. Bahkan beberapa hari sebelum ujian sudah tidak bermain bersama karena fokus belajar. Pulang sekolah setelah ujian semester ganjil hari terakhir, aku menuju ke atas gedung. Ternyata disana sudah ada Bunga. Dia berdiri di pinggir pagar sambil melihat ke arah jauh.

“Ternyata pemikiran kita sama, selesai ujian langsung kesini”, sapaku ke Bunga. Bunga hanya menoleh ke arahku sebentar sambil tersenyum tanpa bilang apa-apa. Kemudian dia kembali melihat ke arah jauh. Tumben dia tidak berkata apa-apa. Padahal biasanya dia duluan yang menyapaku dengan kata-kata yang seakan bisa menebak isi hatiku.

“Ada apa?”, tanyaku sambil berdiri di sampingnya dan menoleh ke arahnya. Namun pandangan Bunga tetap lurus ke depan. Aku coba melihat ke arah yang dilihat Bunga namun tidak terlihat hal yang aneh.