Suatu hari ketika aku dan Bunga berjalan habis bermain di sekitar kota,
tiba-tiba ada lima orang murid SMA yang menghadang kami.
“Wah tidak disangka bisa bertemu disini. Masih ingat aku?”, tanya salah
satu cowok yang berbadan gagah dan berwajah tampan.
“Siapa ya?”, jawab Bunga agak ketus sambil mendekat ke aku dan memegang
lenganku.
“Jangan pura-pura lupa. Kamu dulu yang menghajarku dan membuatku
dikeluarkan dari SMA 1”, kata cowok tersebut dengan nada kesal. Sepertinya dia
adalah cowok yang diceritakan Bunga dalam kasusnya.
“Terus kenapa? Mau balas dendam? Ayo maju, dasar cowok pengecut”, tanya
Bunga kesal sambil melepaskan tanganku dan bersiap. Aku heran kenapa Bunga
seakan berusaha memancing kemarahan cowok tersebut.